Bagi petani, musim hujan seperti saat ini adalah berkah. Intensitas air yang meningkat saat musim hujan dimanfaatkan petani untuk menanam beberapa jenis tanaman karena tercukupinya kebutuhan air. Tetapi disisi lain, beberapa kendala dapat dihadapi oleh petani saat musim hujan, diantaranya tingkat kelembaban yang tinggi menyebabkan tanaman rentan terserang hama dan penyakit. Salah satu aspek budidaya yang menjadi perhatian utama bagi petani di saat musim hujan adalah pemupukan. Pemupukan di musim hujan dan kemarau tentu berbeda. Di musim hujan, aplikasi pemupukan harus ekstra hati-hati karena dapat memungkinkan pupuk hilang secara percuma akibat tercuci aliran air hujan atau leaching. Pupuk yang terbuang tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan terhambat dan dapat merugikan petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, berikut kami rekomendasikan aplikasi pemupukan yang tepat di musim hujan 1. Cara Aplikasi Pemupukan Pupuk diaplikasikan dengan cara ditugal atau dibenamkan dalam tanah. Lubang tanam dibuat disekitar perakaran tanaman atau mengelilingi tanaman, kemudian pupuk dibenamkan di dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah. Aplikasi pupuk daun dapat memaksimalkan penyerapan unsur hara tanaman sehingga kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi di saat musim hujan. Aplikasi pemupukan pada akar beresiko terbawa aliran hujan sehingga pupuk tidak intensif di serap oleh tanaman. 3. Hindari Aplikasi Pupuk Kocor Aplikasi pupuk kocor dapat meningkatkan kelembaban pada tanah dan tanaman. Selain itu, pupuk dapat terbawa aliran air hujan jika diaplikasikan dengan cara pengocoran. 4. Aplikasi Pupuk Kalium dan Fosfor Unsur hara Kalium dan Fosfor merupakan unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman, terutama saat musim hujan. Selain berperan dalam merangsang pertumbuhan generatif tanaman, kedua unsur ini berperan penting dalam memperkuat jaringan tanaman dan membentuk antibodi sehingga tanaman lebih kuat dan tahan terhadap cekaman di musim hujan. 5. Mengurangi Penggunaan Pupuk Nitrogen yang Berlebihan Aplikasi pupuk Nitrogen yang berlebihan pada tanaman terutama padi di saat musim hujan menjadikan batang tanaman tidak kokoh sehingga mudah terserang hama penyakit serta iklim mikro tanaman menjadi lebih lembab. 6. Aplikasi Dolomit atau Kapur Pertanian Umumnya, air hujan bersifat asam sehingga untuk menetralkan efek asam pada air hujan tersebut sebaiknya diaplikasikan Dolomit atau Kapur Pertanian. Dolomit diaplikasikan pada saat proses pengolahan tanah sebelum tanam. Aplikasi dolomit sebanyak 2 ton/Ha dengan cara ditaburkan disekitar tanaman. Demikian artikel mengenai Pemupukan Tanaman di Musim Hujan, semoga bermanfaat untuk Sobat Hextar sekalian. Share Article Share Article
Lubangtanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal siram SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon). PENANAMAN Penanaman di awal musim hujan.
Sumber Gambar Lovelyday12 from Getty Images ProKegiatan penting sebagai faktor penentu dari produktivitas tanaman adalah pemupukan. Tujuan dari pemupukan adalah untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanah agar diserap oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman dapat lebih optimal jika nutrisi tersedia dalam jumlah yang cukup dan kehilangan unsur hara setelah kegiatan pemupukan sering kali terjadi. Hal ini diakibatkan oleh pencucian, erosi, run off, dan penguapan. Ketika musim hujan, kehilangan unsur hara terjadi melalui leaching atau pencucian. Pencucian atau leaching merupakan proses hilangnya hara karena terbawa pergerakan air tanah dari lapisan atas ke bawah sampai kedalaman tertentu. Proses ini bersifat spesifik dan dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia tanah, jenis pupuk dan kelarutannya, curah hujan, faktor tanaman, dll. Berikut beberapa tips agar pemupukan di musim hujan terhindar dari Pemupukan yang TepatPemupukan yang berlebihan dapat menjadi masalah utama dalam pencucian unsur hara. Oleh karena itu, prinsip pemupukan berimbang berupa tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran perlu diterapkan. Aplikasi pemupukan secara tepat ini akan mencegah pupuk terbuang sia-sia akibat tercuci oleh air curah hujan tinggi, sebaiknya pupuk diberikan dengan cara disemprot atau ditugal. Pemberian pupuk dengan cara ditugal dibenamkan dalam lubang berakaran tanaman harus ditutup kembali dengan tanah. Hindari pemberian pupuk dengan cara dikosor untuk menghindari kondisi tanah yang semakin lembab. Pemberian pupuk secara ditabur di sekitar tanaman juga meningkatkan risiko pupuk terbuang dan tercuci ke hujan mengandung unsur nitrogen yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, pemberian pupuk nitrogen saat musim hujan perlu dikurangi dosisnya. Namun, pupuk fosfor dan kalium tetap diperlukan untuk merangsang pembungaan. Sifat asam pada air hujan juga membuat kebutuhan pupuk kalsium atau dolomit meningkat untuk menaikkan pH tanah. Pupuk kalsium diaplikasikan dengan cara disemprotkan sementara kapur dolomit diaplikasikan dengan cara ditaburkan ke tanah di sekitar tanaman lalu Pupuk yang Bersifat Slow ReleasePupuk slow release melepaskan unsur hara secara perlahan. Unsur hara dilepaskan sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kelebihan dari pupuk ini adalah tidak mudah menguap dan tidak mudan mengalai pencucian sehingga tersedia untuk tanaman dalam jangka waktu lama. Teknologi compaction compound menjadikan pupuk ini memiliki sifat demikian. Pupuk mempunyai konsistensi kandungan unsur hara makro dan mikro dalam setiap butirannya sehingga sesuai dengan kebutuhan Kehilangan Unsur Hara Akibat PencucianApabila pencucian telah terjadi, maka unsur hara yang hilang harus digantikan ketersediaannya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan kesuburan tanah. Penggantian hara yang hilang dapat dilakukan dengan menambahkan pupuk kandang, kompos, dan bahan organik lain ke dalam tanah. Pupuk-pupuk organik tersebut akan memperbaiki kesuburan tanah dan berdampak pada peningkatan produktivitas. Bahan-bahan organik yang terdapat di dalamnya juga mengikat air dan tanah sehingga pencucian dapat tips dalam menghindari pencucian pupuk saat musim hujan tiba. Untuk informasi lebih lanjut tentang budidaya tanaman, sila unduh Aplikasi Dokter tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarangOleh Alma Cantika AristiaDalampertumbuhan tanaman pepaya membutuhkan suhu minimal 15° C dan suhu maksimum 35° C. Pada suhu rendah akan mengakibatkan tanaman tidak tumbuh dan bahkan mati. 4. Curah hujan. Dalam satu tahun tumbuhan pepaya memerlukan curah hujan antara 1.500 mm hingga 2.000 mm. Pada saat pertumbuhan dan curah hujan tinggi akan menghasilkan buah yang baik.
Pupuk Untuk Musim Hujan, Pupuk Pepaya Musim Hujan, Pupuk Timun Musim Hujan, Pupuk Kubis Musim Hujan, Pupuk Jagung Musim Hujan, Pupuk Saat Musim Hujan, Pupuk Bawang Musim Hujan, Pupuk Bawang Merah Musim Hujan, Pupuk Bawang Daun Musim Hujan, Pupuk Dasar Bawang Merah Musim Hujan PEREKAT GLUMAXPerekat berbentuk cairan kental berwarna kuning yang berfungsi sebagai penambah daya rekat pupuk dan pestisida ketika disemprotkan pada tanaman. Dengan penambahan perekat GLUMAX, fungsi dan efektifitas pupuk dan pestisida lebih & Keunggulan perekat GLUMAX- Meningkatkan daya rekat pestisida maupun pupuk pada daun sehingga tidak mudah tercuci/larut oleh air hujan- Meningkatkan efektifitas fungsi pestisida insektisida, fungisida, herbisida, dll- Penembus lapisan lilin pada daun sehingga memudahkan penyerapan pupuk cair oleh stomata Dosis Aplikasi* 0,5-1 ml/ liter air atau 1-2 tutup kemasan per tangki semprot 16 Ltr.pupukuntukmusimhujan pupukpepayamusimhujan pupuktimunmusimhujan pupukkubismusimhujan pupukjagungmusimhujan pupuksaatmusimhujan pupukbawangmusimhujan pupukbawangmerahmusimhujan pupukbawangdaunmusimhujan pupukdasarbawangmerahmusimhujan
Umurtanaman pepaya california 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali, lakukan pemupukan dengan komposisi 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gram KCL; Siram EM4 atau pupuk organik lainnya ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 Liter air setiap 1-2 bulan sekali; Lakukanlah penyemprotan campuran insektisida, fungisida, ZPT, dan JAKARTA, - Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, tanaman membutuhkan pupuk. Ada banyak pupuk yang bisa diberikan untuk tanaman, dari pupuk organik, anorganik, pupuk cair, hingga pupuk padat. Jika ingin menghindari paparan kimia pada tanaman, menggunakan pupuk organik bisa menjadi pilihan tepat. Salah satu cara memperoleh pupuk organik adalah membuat pupuk mikro organisme lokal MOL. Baca juga 7 Bahan Alami untuk Membuat Pupuk NitrogenPembuatan pupuk MOL ini menggunakan beragam bahan, salah satunya pepaya busuk. Membuat pupuk MOL dari pepaya busuk terbilang cukup sederhana. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Rabu 20/4/2022, berikut cara membuat pupuk MOL dari pepaya busuk. Alat Jeriken Pisau Tumbukan Saringan Alat pengaduk Ember Baca juga Tips Menyimpan Pupuk Tanaman agar Unsur Haranya Tidak Hilang Bahan Buah pepaya satu kilogram Gula merah setengah kilogram Air cucian beras satu liter Air kelapa Baca juga Pupuk untuk Anggrek agar Rajin Berbunga dan Cara Pengaplikasiannya Cara membuatnya FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang. Langkah pertama adalah potong-potong buah pepaya busuk menjadi beberapa bagian, tidak perlu itu, tumbuk buah pepaya hingga halus dan masukkan ke ember. Selanjutnya, iris gula merah tipis-tipis, lalu campurkan dengan air cucian beras dan air kelapa yang sebelumnya sudah disiapkan. Baca juga Ketahui, Jenis-jenis Pupuk NPK dan Kandungannya Kemudian, masukkan campuran tersebut ke tumbukan pepaya busuk yang sudah halus dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukkan ke jeriken, tutup dengan kain agar reaksi pupuk MOL bisa berjalan baik. Jika semua langkah di atas telah dilakukan, diamkan pepaya busuk selama dua minggu. Indikasi pupuk MOL sukses adalah jika tercium aroma wangi saperti permen atau tapai. Baca juga Cara Tepat Memberi Pupuk untuk Tanaman Cabai yang Baru Tumbuh Namun, apabila gagal, Anda akan mencium bau busuk. Jika gagal, langsung tambahkan gula kembali dan diamkan selama satu minggu. Biasanya, setelah itu, akan tercium bau permen atau tapai yang mengartikan pupuk MOL berhasil. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Apabilatanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu. 4) Pemupukan Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.Pexels/Gary Barnes Kapankah waktu terbaik memberi pupuk ketika musim penghujan? - Pupuk memiliki fungsi untuk membantu proses pertumbuhan tanaman. Kita juga harus mengetahui dan memperhatikan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk bagi tanaman. Beberapa daerah di Indonesia sudah mulai mengalami hujan pada awal bulan September ini. Apakah musim penghujan memengaruhi pertumbuhan tanaman? Bagi beberapa jenis tanaman, hujan dapat memengaruhi kepekaan tanaman terhadap kelembapan dan suhu udara. Baca Juga 5 Cara Menanam Terong Agar Subur dan Cepat Berbuah, Salah Satunya Beri Pupuk Tepat Waktu Misalnya pada aglonema, daun akan cepat menguning karena udara yang lembap dapat memicu datangnya jamur dan bakteri. Sehingga, jika sudah memasuki musim hujan, perawatan tanaman harus lebih diperhatikan. Musim hujan akan berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, untuk itu perawatan dan pemberian pupuk tetap harus dilakukan. Namun, kapankah waktu terbaik memberikan pupuk? Apakah sesudah hujan atau sebelum hujan? Yuk, simak dari penjelasan berikut ini. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan. 137 16 220 393 436 144 409 268